Kamis, 22 Agustus 2024

Hadiah Mahal Tapi Tidak Berharga!

 

Hadiah Mahal Tapi Tidak Berharga!

hadiah

Memberikan hadiah kepada anak adalah salah satu cara orang tua untuk menunjukkan kasih sayang dan penghargaan. Namun, tidak semua hadiah yang mahal selalu membawa nilai bagi si kecil. Terkadang, hal yang kita anggap istimewa ternyata tidak memberikan kebahagiaan atau pembelajaran yang diharapkan. Artikel ini akan membahas pentingnya memahami makna sejati dari pemberian hadiah kepada anak, serta bagaimana memilih hadiah yang tepat dan bermanfaat.

1. Memahami Makna Hadiah untuk Anak

Dalam budaya kita, memberikan hadiah sering kali diasosiasikan dengan bentuk kasih sayang. Namun, penting untuk menyadari bahwa hadiah untuk anak bukan hanya soal materi. Anak-anak tidak selalu mengerti atau menghargai nilai uang dari apa yang kita beri. Bagi mereka, perhatian, waktu, dan interaksi dengan orang tua sering kali jauh lebih berharga daripada barang mewah.

2. Bahaya Memberikan Hadiah yang Terlalu Mahal

Memberikan hadiah yang terlalu mahal bisa menimbulkan beberapa dampak negatif:

  • Membentuk Karakter Konsumtif: Anak-anak yang terbiasa menerima barang mahal cenderung memiliki ekspektasi tinggi dan mungkin akan tumbuh menjadi pribadi yang konsumtif. Mereka bisa jadi akan lebih menghargai benda-benda materi dibandingkan nilai-nilai lain yang lebih penting, seperti kerja keras dan rasa syukur.
  • Kehilangan Nilai Kebersamaan: Hadiah mahal sering kali diberikan sebagai pengganti waktu yang seharusnya dihabiskan bersama anak. Anak mungkin merasa lebih dekat dengan orang tuanya ketika mendapatkan perhatian dan waktu yang berkualitas daripada menerima hadiah mahal yang hanya sekadar benda.
  • Tidak Meningkatkan Kebahagiaan yang Sejati: Penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan dari benda material cenderung bersifat sementara. Anak-anak mungkin merasa senang pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu, hadiah tersebut kehilangan daya tariknya, dan mereka kembali mencari kepuasan dari hal-hal lainnya.

3. Tidak Harus Mahal

Ada beberapa alasan mengapa hadiah tidak perlu selalu mahal:

  • Membangun Rasa Syukur: Hadiah yang sederhana namun penuh makna dapat membantu anak belajar bersyukur dan menghargai apa yang mereka miliki. Mereka akan belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari harga sebuah benda.
  • Meningkatkan Kreativitas: Hadiah yang merangsang imajinasi dan kreativitas anak, seperti buku cerita, alat seni, atau mainan edukatif, sering kali memberikan manfaat jangka panjang. Anak-anak dapat menggunakan hadiah tersebut untuk belajar dan berkembang.
  • Mengajarkan Nilai Hidup: Dengan memberikan hadiah yang bermakna, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Misalnya, memberikan hadiah berupa buku tentang kebaikan atau mainan yang mengajarkan kerja sama dan empati.

4. Sederhana Namun Bermakna

Tidak semua hadiah harus mahal untuk memiliki nilai yang besar. Berikut adalah beberapa contoh hadiah yang bermakna bagi anak:

  • Buku Cerita atau Buku Edukatif: Buku adalah jendela dunia. Dengan membacakan buku kepada anak, orang tua tidak hanya memberikan hadiah, tetapi juga waktu berkualitas bersama yang dapat memperkaya imajinasi dan pengetahuan anak.
  • Alat Seni dan Kerajinan: Alat-alat seni seperti cat air, kertas gambar, dan alat kerajinan lainnya dapat merangsang kreativitas anak. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk menciptakan karya seni mereka sendiri.
  • Permainan Edukatif: Mainan yang dirancang untuk mendidik, seperti puzzle, balok bangunan, atau permainan papan, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial mereka.
  • Pengalaman Berharga: Daripada memberikan barang, pertimbangkan untuk memberikan pengalaman, seperti kunjungan ke museum, kebun binatang, atau bahkan liburan keluarga. Pengalaman ini akan menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan memberikan pelajaran hidup yang berharga.

5. Bagaimana Memilih Hadiah yang Tepat?

Untuk memilih hadiah yang tepat, orang tua perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Pahami Minat Anak: Memilih yang sesuai dengan minat dan hobi anak akan lebih bermakna. Misalnya, jika anak menyukai musik, memberikan alat musik sederhana atau buku tentang musik bisa menjadi pilihan yang tepat.
  • Pertimbangkan Usia dan Tahap Perkembangan: Pastikan sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Hadiah yang terlalu rumit atau terlalu sederhana mungkin tidak akan menarik bagi mereka.
  • Pikirkan Nilai Edukatif: Pilih yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Sesuatu yang dapat merangsang pikiran anak atau mengajarkan keterampilan baru akan lebih bermanfaat dalam jangka panjang.

6. Yang Paling Berharga adalah Kasih Sayang

hadiah untuk anak

Pada akhirnya, hadiah yang paling berharga bagi anak bukanlah benda mahal, melainkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Hadiah yang diberikan dengan cinta dan penuh makna akan lebih diingat dan dihargai oleh anak. Sebagai orang tua, penting untuk selalu ingat bahwa memberikan hadiah bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membentuk karakter dan nilai-nilai hidup yang baik dalam diri anak.

Baca juga: Menjadi Orang Tua yang Tegas, Bukan Berarti Keras!

Dengan memilih hadiah yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka tumbuh menjadi individu yang penuh rasa syukur, kreatif, dan memiliki nilai-nilai positif yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Senin, 19 Agustus 2024

2 Bacaan Yang Harus Pertama Kali Diajarkan Pada Anak

 

2 Bacaan Yang Harus Pertama Kali Diajarkan Pada Anak

2 Bacaan Yang Harus Pertama Kali Diajarkan Pada Anak. Orang tua mempunyai peran yang sangat vital terhadap masa depan anaknya. Melalui teladan, nilai-nilai, dan pendidikan moral yang diberikan, orang tua sangat berpengaruh terhadap pembangunan sikap, nilai, dan prinsip yang akan menjadi dasar perilaku anak di masa depan.

Peran orang tua dalam mengenalkan Allah atau tauhid kepada anak di masa kecil menjadi satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Melalui percakapan, teladan, dan lingkungan yang kaya akan nilai-nilai agama, akan membantu peningkatan anak dalam pemahaman-pemahaman tauhid pada level dasar.

Di dalam Al-Qur’an, Allah memberikan sosok teladan yang bernama Luqman al-Hakim. Pria berkulit hitam ini bukanlah seorang nabi, namun Allah mengabadikan namanya dan menjadikan Luqman sebagai teladan umat Muhammad.

Pendidikan dasar yang diajarkan Luqman kepada anaknya sehingga ia menjadi teladan adalah soal tauhid, yaitu meyakini keesaan Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah menceritakan :

 وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar,” (QS. Luqman: 13)

Tauhid adalah satu hal yang bersifat teologis-dogmatis, keyakinan tentang Allah sebagai Tuhan menjadi pelajaran pertama seorang anak. Imam Ibnu Ruslan dalam nadzam Matan Az-Zubad mengatakan:

أول واجب على الإنسان     معرفة الإله باستيقان 

Artinya : “Kewajiban pertama kali bagi manusia adalah mengenal Tuhan dengan penuh keyakinan,” 

Dalam nadzam berikutnya, Ibnu Ruslan menjelaskan :

و النطق بالشهادتين اعتبرا   لصحة الإيمان ممن قدرا   ان صدق القلب

Artinya : “Mengucapkan kedua kalimat syahadah, untuk keabsahan iman bagi orang yang mampu, jika hati membenarkannya” (Ibnu Ruslan, Matan Az-Zubad, (Makkah, Maktabah Ats-Tsaqafah, 1984), hlm. 9)

Pendidikan orang tua yang wajib diajarkan pertama kali terhadap anak adalah mengenalkan Allah dengan cara mengajari mereka dengan dua kalimah syahadat yaitu :

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ    وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu an lâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullâh.

Artinya : “Saya bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” 

Iman yang paling tepat adalah hatinya yakin, mulutnya berikrar mau mengakui atau ber-tauhid, serta amal atau tindakannya sesuai. Barangsiapa mulut dan sikapnya sudah tepat, namun hatinya tidak iman, orang ini disebut sebagai orang munafik. Barangsiapa hatinya yakin, sikapnya bagus, namun mulutnya tidak mau berikrar iman, orang ini namanya adalah orang kafir. Sedangkan hati iman, mulut sesuai, tapi sikapnya tidak sesuai, orang seperti ini masuk kategori orang fasik. (Ahmad ar-Ramli, Fathurrahman, (Beirut: Darul Minhaj, 2009), hlm. 50)

Selain syahadat, pelajaran yang juga perlu diajarkan orang tua terhadap anaknya adalah soal kerelaan mereka terhadap Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad sebagai utusan. Habib Ali bin Abdurrahman al-Masyhur mengatakan, satu hal yang pertama kali diajarkan ulama salaf terhadap anak-anak mereka adalah bacaan :

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وِبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا

Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu ‘alaihi wa sallama nabiyyan wa rasūlā.

Artinya : “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad ﷺ sebagai nabi dan rasul,” (Habib Zein bin Ibrahin bin Sumaith, Al-Manhajus Sawi, (Tarim: Darul Ilmi wad Da’wah, 2005) hlm. 506)

Ikrar ‘radhîtu’ ini sangat penting karena kalimat ini merupakan sebuah pengakuan atau sebuah bentuk deklarasi seseorang atas keimanannya. Barangsiapa yang benar-benar mengakui bahwa Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Nabi Muhammad sebagai Nabi, berarti eksistensi ketiga hal ini diakui oleh orang tersebut.

Apabila seseorang meyakini ketiga hal ini eksis, otomatis orang tersebut akan patuh terhadap semua aturan-aturan yang telah ditetapkan baik soal ibadah, halal-haram, hudud, muamalat, munakahat, dan lain sebagainya. Walhasil, ada dua bacaan yang wajib diajarkan pertama kali oleh orang tua pada anaknya yaitu pelajaran membaca dua kalimat syahadah dan radlitu. Wallahu a’alam. 

 

Klik gambar untuk berqurban murah, mudah, dan sah :

Source : nu.or.id

  Dongeng sebelum tidur merupakan aktivitas yang bukan hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Dengan melib...